Jumat, 05 Juli 2013

Perguruan Silat di Jawa Barat


Perguruan Silat

  • Silat Cimande - bersama dengan Sera (aliran kera), Pamacan (aliran harimau) dan Trumbu (pertarungan tongkat) merupakan aliran pencak silat yang didirikan Embah Kahir di akhir 1700-an di Jawa Barat. Seni ini tetap ada di beberapa desa yang ada di Sungai Cimande, termasuk desa Tarik Kolot. Kini ada lebih dari 300 variasi Cimande, termasuk yang ada di Betawi. Si Pitung juga dianggap mempelajari aliran ini.
  • Silat Cikalong - aliran pencak silat dari Cianjur dengan tokoh pendirinya H. Ibrahim atau R. Jaya Perbata, meninggal pada tahun 1908. Tersebar di seluruh daerah Jawa Barat dan mewarnai beberapa aliran silat di Jawa Barat dan sekitarnya. Dikenal juga dengan Ulin Maen Po Cikalong, jurus Cikalong diadaptasi pada beberapa perguruan silat Sunda, seperti Perguruan Silat Panglipur, Pusaka Siliwangi dan lain-lain.
  • Silat Sabandar - adalah silat yang berasal dari daerah Pagaruyung, Sumatera Barat, namun dikembangkan di Kampung Sabandar, Karangtengah, Cianjur.
  • Silat Riksa Budi Kiwari - Perguruan ini didirikan oleh Pak Ujang Jayadiman pada tahun 1982 di Bandung. Meskipun usia perguruan ini tergolong masih muda, namun telah mencetak banyak atlet-atlet berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
  • Silat Serak, Sera, Syera adalah salah satu aliran silat yang dikembangkan oleh KH. Raden Sarean di Bogor Jawa Barat. aliran serak ini adalah turunan dari silat Cimande.
  • Silat Depokan, aliran ini berasal dari Bogor, melihat ciri khasnya aliran ini ada hubungannya dengan Cimande dan Serak. pendiri adalah bapak H. Ayub.
  • Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat, didirikan oleh Abah Andadinata, merupakan salah satu pelopor perguruan tenaga dalam di Indonesia.
  • Perguruan Pencak Silat Padjadjaran Nasional - Perguruan Silat yang merupakan hasil penggabungan Lima aliran Silat Buhun dan berpusat di Bogor, Pendiri Perguruan Padjadjaran Nasional ialah Bapak TB. Mochamad Sidik Sakabrata. Perguruan ini mempunyai cabang di berbagai daerah di Indonesia hingga ke Mancanegara, di antaranya negeri Belanda, yang diketuai oleh Mr. Eric Bovelander.
  • Silat Binasatria - Perguruan ini terdapat di Cibinong. Tepatnya di MAN CIBINONG. Perguruan ini berdiri pada tahun 1994. Di kembangkan oleh guru besarnya yaitu Bpk. Zaenudin.

Aspek dan Bentuk Pencak Silat


Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
  1. Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk mencapai tingkat tertinggi keilmuannya.
  2. Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.
  3. Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.
  4. Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian aspek ini. Aspek olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.
Bentuk pencak silat dan padepokannya (tempat berlatihnya) berbeda satu sama lain, sesuai dengan aspek-aspek yang ditekankan. Banyak aliran yang menemukan asalnya dari pengamatan atas perkelahian binatang liar. Silat-silat harimau dan monyet ialah contoh dari aliran-aliran tersebut. Adapula yang berpendapat bahwa aspek bela diri dan olah raga, baik fisik maupun pernapasan, adalah awal dari pengembangan silat. Aspek olah raga dan aspek bela diri inilah yang telah membuat pencak silat menjadi terkenal di Eropa.
Bagaimanapun, banyak yang berpendapat bahwa pokok-pokok dari pencak silat terhilangkan, atau dipermudah, saat pencak silat bergabung pada dunia olah raga. Oleh karena itu, sebagian praktisi silat tetap memfokuskan pada bentuk tradisional atau spiritual dari pencak silat, dan tidak mengikuti keanggotaan dan peraturan yang ditempuh oleh Persilat, sebagai organisasi pengatur pencak silat sedunia.

Istilah-Istilah dalam pencak Silat


Istilah-Istilah dalam pencak Silat

  • Kuda-kuda: adalah posisi menapak kaki untuk memperkokoh posisi tubuh. Kuda-kuda yang kuat dan kokoh penting untuk mempertahankan posisi tubuh agar tidak mudah dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan atau menjadi dasar titik tolak serangan (tendangan atau pukulan).
  • Sikap dan Gerak: Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.
  • Langkah: Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting di dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat.
  • Kembangan: adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan dapat bersifat mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh. Seringkali gerakan kembangan silat menyerupai tarian atau dalam maenpo Sunda menyerupai ngibing (berjoget). Kembangan adalah salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak silat yang mengutamakan keindahan gerakan.
  • Buah: Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah. Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
  • Jurus: pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan teknik-teknik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
  • Sapuan dan Guntingan: adalah salah satu jenis buah (teknik) menjatuhkan musuh dengan menyerang kuda-kuda musuh, yakni menendang dengan menyapu atau menjepit (menggunting) kaki musuh, sehingga musuh kehilangan keseimbangan dan jatuh.
  • Kuncian: adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak dapat bergerak, atau untuk melucuti senjata musuh. Kuncian melibatkan gerakan menghindar, tipuan, dan gerakan cepat yang biasanya mengincar pergelangan tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu musuh.

Mars Satria Muda Indonesia

Mars SMI

Kami Satria Muda Indonesia
S’lalu bertaqwa pada tuhan yang esa
Bijaksana cinta kedamaian
Berbudi luhur dan kasih sayang

Kami Satria Muda Indonesia
Pemberani berjiwa satria
Menjunjung tinggi kehormatan bangsa
Negara Republik Indonesia

Bersatu dalam naungan…yang berdinding tekad…
Bertiang persaudaraan…beratap kasih sayang…
Berazaskan pada pancasila…dalam semangat berjuang

Kami Satria Muda Indonesia
Menjunjung tinggi Kebudayaan bangsa
Rela berkorban bagi nusa dan bangsa
Republik Indonesia tercinta…


Himne SMI


Kami Satria muda, putra Indonesia
Siap membela bangsa, tanah air tercinta…
Pancasila sebagai dasar perjuangan bangsa…
Siaga…S’lalu…Merah putih jaya…

Satria muda bangsa, pengayom setia…
Jujur dan bijaksana, dalam pengabdian
Budaya Indonesia, kehormatan bangsa
Satria…Muda…Indonesia jaya
Satria…Muda…Indonesia jaya…

Jurus Sabandar


JURUS SABANDAR

Silat Sabandar adalah aliran silat yang berkembang di desa Sabandar, Karangtengah, Cianjur, Tanah Sunda (Propinsi Jawa Barat), yang dikembangkan oleh Muhammad Kosim dari Minangkabau [1]. Asal negeri Mamak Kosim -- demikian orang Sunda sekitar beliau memanggil -- di Minangkabau tidak diketahui secara pasti. Mamak di dalam bahasa Minangkabau artinya saudara laki-laki dari ibu. Di Tanah Sunda, Mamak Kasim dikenal sebagai orang yang lembut dan penuh welas asih [2]. Beliau mengajari murid-muridnya dengan lembut, ini menandakan karakter sabar dari seorang guru. Sifat beliau yang lembut dalam mengajari silat, bukan berarti gerakan itu tidak berbahaya jika digunakan untuk membela diri.

Sejarah

Silat Sabandar yang diajarkan oleh Mamak Kosim telah lebur dengan silat yang ada di Tanah Sunda. Tokoh lain yang berpengaruh besar terhadap perkembangan silat Sabandar adalah Kari dan Madi. Silaturrahmi yang saling mengguntungkan antara dua ahli silat telah melahirkan aliran baru, sehingga sudah sulit membedakan mana silat yang asli diajarkan oleh Mamak Kosim, mana yang berasal dari ajaran Kadi dan Madi. Disamping peleburan gerakan fisik, peleburan aspek spiritual tentu saja tidak bisa dihindarikan dari silaturahmi tokoh-tokoh silat ini.
Jika Mamak Kosim berasal dari Ranah Minangkabau, maka Mamak Kosim sudah dapat dipastikan memiliki kemampuan silat secara fisik dan juga memiliki aspek-aspek spritualnya, karena di dalam pepatah Minangkabau mengatakan bahwanan lahia babatin ( yang lahir memiliki aspek batinnya). Di zaman beliau hidup tersebut tidak mungkin silat di Minangkabau diajarkan tanpa diberi isi. Isi itu lebih berdekatan ke arah pengajian tarekat setelah dipengaruhi Islam, dalam hal ini bisa dilacak dasarnya dari tarekat yang dominan di Sumatera Barat di zaman itu, yakni Satariah (Syaththariyyah), Naqsabandiyah dan Samaniah. Pada zaman sebelum Islam, isi tersebut dipengaruhi oleh campuran antara ajaran kepercayaan animisme/dinamisme dengan ajaran Hindu dan Budha. Setelah Islam masuk, sisa-sisa dari warisan sebelum Islam masih bisa terlacak di dalam beberapa patah kata dari sebagian besar mantera-mantera yang digunakan di Minangkabau oleh pengamalnya. Tarekat Samaniah hanya berkembang di daerah Luhak (Kabupaten) Limapuluh Kota dengan ibu kota Payakumbuh, sedangkan dua tarekat lain berkembang ke wilayah lain di Minangkabau bahkan sampai ke daerah rantau (propinsi-propinsi di sekitar Sumatera Barat saat ini bahkan sampai ke Malaysia). Salah satu ajaran dari Satariah adalah takhalli(kosongkan dari keburukan), tahalli (isi dengan kebajikan) dan tajalli (kehadiran cahaya ilahi di dalam diri pengamalnya)[3]. Sementara itu tarekat samaniah yang menggunakan anggota tubuh secara aktif menyatu ke dalam gerakan silat, jadi zikir itu sendiri adalah gerakan pada silat. Bagaimanapun, dibutuh kajian lebih dalam bagaimana pengaruh kajian tarekat di dalam silat Sabandar yang ada saat sekarang dan dibandingkan dengan sumbernya di Ranah Minangkabau.

Konsep Silat Sabandar

Permainan menggunakan rasa juga dikenal di dalam terminologi silat di Minangkabau, negeri asal Moh Kosim, yakni mamakai garak jo raso(menggunakan insting dan rasa) pada tingkat mahir. Pada level ini pesilat sudah menggunakan ketajaman insting dan bersilat dengan gerakan cepat, tepat dan pas tanpa perlu dipikirkan dulu. Kata 'rasa' ini dapat diibaratkan dengan seorang pengemudi mobil yang menggunakan kombinasi rem, perseneling dan gas dengan mulus dan lembut meskipun telah melaju dengan sangat kencang dan dapat berhenti tanpa harus terhentak. Kata 'rasa' di dalam Bahasa Minangkabau juga bisa dipakai untuk seorang koki yang mahir yang bisa menghasilkan masakan enak tanpa harus menimbang satu-satu bahan bakunya seperti yang dilakukan oleh koki pada tahap belajar

Arti Logo PPS Satria Muda Indonesia




Arti Logo PPS Satria Muda Indonesia



Mungkin PPS SMI (Satria Muda Indonesia) sedikit asing di telinga kalian semua, tapi disini saya akan sedikit mengulas arti logo PPS SMI. Sebelum mengulas kamu sudah tahu kan kepanjangan PPS, PPS itu Pergurun Pencak Silat. PPS SMI (Perguruan Penchak Silat Satria Muda Indonesia) adalah nama salah satu dari sekian banyaknya perguruan pencak silat di negara kita, perguruan ini merupakan perguruan bela diri gabungan dari 105 perguruan yang ada d indonesia, oleh karena itu jurusnya pun tentu beragam, mulai dari jurus gabungan yg di rangkum dlm jurus dasar dari jurus 'KAIDAH' sampai dengan jurus 'KOBRA 2' dan untuk jurus kecabangan nya ada sangat banyak.




- Warna Merah Putih :
Melangbangkan bahwa PPS - SMI ini berasal dari negara kesatuan Republik Indonesia
- Warna Merah :
Melambangkan keberanian, berani dalam membela yang lemah dan berani bertanggung jawab
- Warna Putih :
Melambangkan kesucian, suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
- Gambar 8 kaki di setiap sisi :
Menggambarkan 8 arah mata angin yang mengartikan bahwa PPS - SMI dapat menyebar ke seluruh penjuru bahkan ke luar negri
- Gambar Keris :
Melamabangkan bahwa PPS - SMI adalah warisan dari nenek moyang
- Gambar Padi :
Menggambarkan kalau pesilat PPS - SMI harus memiliki ilmu padi, yaitu 'Semakin Berisi Semakin Merunduk', padi itu juga sangat halus dan tipis akan tetapi bisa menjadi sangat tajam dan berbahaya banget ,juga dengan PPS - SMI sangat halus tapi berbahaya.
- 5 Ikatan Bunggul Padi :
Melambangkan shalat 5 waktu dan Pancasila.


Janji dan Motto Satria Muda Indonesia

Janji Satria Muda Indonesia

1. Akan mengikuti latihan dengan penuh disiplin;
2. Tidak akan berkhianat terhadap perguruan;
3. Tidak akn mencelakakan guru dan saudara seperguruan;
4. Ilmu yang didapat hanya akan digunakan untuk membela kebenaran dan keadilan

5. Ilmu yang didapat hanya akan diajarkan kembali kepada yang berhak.

Motto Satria Muda Indonesia

Beladiri untuk bela bangsa
musuh tidak di cari
bertemu di hindari
sekali titik mati baru berhenti

Kamis, 04 Juli 2013

Sejarah

           Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia didirikan dan ditetapkan pada tanggal 19 Juli 1987 untuk waktu yang tidak ditentukan, berdasarkan hasil keputusan Musyawarah Besar yang diadakan oleh murid-murid Almarhum H.Abu Zahar serta dihadiri oleh wakil-wakil Keluarga Besar Pendekar Banten, Pandeglang, Cirebon, Sukabumi, dan Tangerang pada tanggal 18 dan 19 Juli 1987 di Lembah Pinus Ciloto Jawa Barat.

Pengurus dan Pelatih SMI Pecah Alif


             Pembina

        Dadang Sungkawa


               Pelatih


Nama                           : Agus Suparman A.S
Tempat tgl/lahir : Bandung, 10 Oktober 1975
Sabuk                          : Hitam strip kuning I (Pendekar Muda Madya)



Nama                           : Oseng Suhendar
Tempat tgl/lahir : Bandung, 15 Juli 1956
Sabuk                          : Merah (Satria Taruna)






Satria Muda Indonesia Pecah Alif


Latar Belakang 

Kita sama-sama mendengar dan melihat sejarah bangsa kita berjuang untuk merdeka adalah perjuangan para Pendekar. Modal yang digunakan salah satunya adalah Ilmu Pencak Silat.
Oleh sebab itu perlu kiranya kita sebagai penerus kemerdekaan untuk mengembangkan Seni Bela Diri Tradisi bangsa kita yaitu Pencak Silat, terutama di sekolah. Agar kiranya Budaya Bangsa Pencak Silat ini tidak pernah mati dan selalu mengibarkan semangat juang bagi peserta didik serta memiliki rasa bangga akan Sejarah perjuangan Bangsa.
Oleh sebab itu kami Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia adalah salah satu unsur Organisasi yang dalam pendiriannya mempunyai maksud yang murni untuk turut serta di dalam pelestarian Pencak Silat sebagai budaya bangsa serta sebagai wahana dalam menyiapkan ksatria-kastria bangsa di Negara Republik Indonesia telah membuat sebuah program dalam bentuk latihan Pencak Silat dalam program Ekstrakulikuler di sekolah.
Dasar Kegiatan
Perguruan Pencak Silat Satria Muda berazaskan Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 bersifat independent dan tidak terikat kepada salah satu Partai Politik atau Organisasi beraliran politik.
Pengertian Satria Muda adalah Pendekar yang kuat lahir dan bathin, pemberani dan Ksatria, bijaksana dan sopan santun, berbudi luhur dan kasih sayang, penuh cinta serta berbakti kepada tanah air dan Tuhan Yang Maha Esa.

Maksud dan Tujuan

Tujuan Program Ekstrakulikuler Pencak Silat Satria Muda Indonesia :
  1. Menghimpun, melestarikan dan mengembangkan aliran seni Budaya Pencak Silat Tradisional Indonesia yang berada di Wilayah Nusantara Khususnya di Jawa Barat.
  2. Menyelenggarakan pendidikan  dan pelatihan serta meningkatkan mutu dan prestasi Pencak Silat sebagai sarana menempa generasi muda untuk menjadi Pendekar Bangsa khususnya bagi Peserta maupun anak didik yang berada di sekolah-sekolah Yayasan Provinsi Jawa Barat.
  3. Melatih dan mendidik para siswa tentang keilmuan Pencak Silat, filosofi Pencak Silat, Semangat Juang Pencak Silat, dan mental Pencak Silat.
  4. Mengembangkan Organisasi Perguruan yang dikelola secara lebih profesional untuk tercapainya kemandirian organisasi, meningkatkan mutu dan prestasi Pencak Silat sebagai jati diri Bangsa yang Tumbuh dan berkembang sesuai perkembangan jaman dan menjadikan Pencak Silat Tuan Dinegeri Sendiri sebagai kebanggaan Bangsa Indonesia.
Metode Latihan dan Materi Latihan
Metode yang diberikan dalam pelatihan ini bermacam-macam disesuaikan dengan materi yang, beberapa metode itu dapat berupa :
  1. Latihan Lapangan ( Peragaan/ Praktek Lapangan )
  2. Ceramah dan Diskusi ; Untuk materi Teknik Kepelatihan Sejarah Silat, Filosofi maupun Patriotisme dan Problem Solving.
  3. Latihan Simulasi / Sparring dan Try Out
  4. dll.
Materi yang akan diajarkan dalam latihan adalah :
  1. Pencak Silat Prestasi, yaitu berupa :
    • Pencak Silat Laga / Tanding
    • Pencak Silat Seni ( Tunggal/ Ganda/ Regu )
  2. Pencak Silat Tradisi, yaitu berupa :
    • Pencak Silat Aliran Kumango, dan Harimau ( dari Sumatera Barat )
    • Pencak Silat Aliran Cikalong, dan Cimande ( dari Jawa Barat )
dan beberapa aliran Pencak Silat Nusantara lainnya.